1. Tujuan Metode Qiraati
- Menjaga dan memelihara kehormatan dan kesucian Al-Quran (dari segi bacaan tartil sesuai dengan kaidah tajwid)
- Menyebarkan Ilmu Bacaan Al-Quran yang benar dengan cara yang benar
- Mengingatkan para guru Al-Quran agar berhati-hati dalam mengajarkan Al-Quran
- Meningkatkan kualitas pendidikan atau pengajaran Al-Quran
2. Target Qiraati
Murid mampu membaca Al-Quran secara tartil sesuai dengan Kaidah Tajwid yang telah dicontohkan dan diajarkan Rasulullah Muhammad Saw. secara mutawatir dengan uraian sebagai berikut:
Dalam waktu -/+ 2 tahun anak-anak sudah mampu khatam 30 juz (binnazhar):
- Makhraj sebaik mungkin
- Mampu membaca Al-Quran dengan bacaan yang bertajwid
- Mengenal bacaan gharib dan musykilat (bacaan-bacaan yang asing)
- Hafal (faham) ilmu tajwid praktis
- Mengerti shalat, bacaan dan praktisnya
- Hafal surat-surat pendek minimal sampai Surah Adh-Dhuha
- Hafal doa-doa pendek
- Mampu menulis Arab dengan baik dan benar
3. Sistem/Aturan Metode Qiraati
- Membaca langsung tanpa mengeja
- Praktek bacaan bertajwid secara mudah dan praktis
- Susunan materi bertahap dan berkesinambungan
- Materi disusun dengan “Sistem Modul/Paket”
- Banyak latihan membaca (drill)
- Belajar sesuai dengan kesiapan dan kemampuan murid
- Evaluasi setiap pertemuan
- Belajar dan mengajar secara “Talaqqi - Musyafahah”
- Guru Pengajarnya harus ditashih (Ijasah billisani)
4. Prinsip Dasar Metode Qiraati
Prinsip bagi Guru:
- DAKTUN (Tidak-boleh-Menuntun)
- TIWASGAS (Teliti-Waspada-Tegas)
Prinsip bagi Murid:
- CBSA+M (Cara-Belajar-Siswa-Aktif dan Mandiri)
- LCTB (Lancar : Cepat, Tepat dan Benar)
5. Filosofi Metode Qiraati
- Sampaikan materi pelajaran secara praktis, simpel dan sederhana (mudah dipahami oleh murid), jangan terlalu rumit dan berbelit-belit (Imam Ghazali)
- Berikan materi pelajaran secara bertahap, dengan penuh kesabaran (K.H. Arwani Amin, AH.)
- Jangan mengajarkan yang salah kepada anak-anak, karena mengajarkan yang benar itu mudah (K.H. Dachlan SZ.)